Himpunan Mahasiswa Jurusan Syari'ah Jinayah wa Siyasah
Image by Cool Text: Free Graphics Generator - Edit Image e-Mail: himajinasiarraniry@yahoo.co.id

Jumat, 20 April 2012

Corak Pergerakan SJS


Oleh: Khairil Akbar
Salam, semoga kita selalu semangat dalam derap langkah teman. Kali ini aku mencoba membagi tulisan ini untuk SJS tercinta.
Di tengah monopoli gerakan yang semakin terlihat jelas di Syari’ah, SJS kiranya tetap memiliki konsep gerakan yang ideal. Perbedaan baju tak menjadikan SJS buntu dalam menentukan kebijakan. Terlepas dari maju mundurnya gerakan ini, yang pasti SJS ketimbang pengurus lalu telah menampakkan berbagai bukti kerja mereka. Tanpa dana, SJS dengan  seorang Rafsanjani telah nekad mengadakan Bazar buku yang lumayan menghasilkan untung. Setidaknya, di awal kepengurusan Sumardi hasil dari Raker sudah terealisasi. Tak hanya itu, masih banyak kegiatan-kegiatan yang membanggakan SJS dengan keterbatasannya namun membuahkan hasil nyata. Tapi kali ini, saya mencukupkan garapan tulisan ini pada corak pergerakan SJS yang multi-talent. Keberagaman yang luarbiasa saya piker hanya ada di Jurusan ini. Mari kita lirik satu persatu.
Pertama, di SJS bukan hanya HMI yang memberi nuansa, ormas luar ini ternyata hanya bagian kecil dari keberagaman Mahasiswa SJS. Bayangkan saja, ketika HMI menguasai kursi elit Pemerintahan kampus (Bemaf), SJS malah memilih Sumardi Efendi sebagai Bupati yang memiliki latar belakang HTI. Tentunya setelah melakukan persaingan sengit antara Irwan Saputra dengan Sumardi ketika itu. Lalu, apakah hanya kedua organisasi luar ini yang dicenderungi Mahasiswa SJS? Saya mengatakan anda salah total jika mengatakan iya karena melihat dua sampel Pioneer di atas. Selain itu, SJS juga memiliki kader-kader di KAPMI/KAMMI misalnya, tentunya dengan tokoh yang luar biasa pula. Sebuah terobosan baru yang sangat fantastis adalah ketika kita melihat tokoh SJS yang berada di organisasi ini ternyata adalah Cut Nyak Dhiennya SJS saat ini. Dengan keberanian dan kecerdasannya, kefakuman wanita kini telah memiliki tempat yang berbeda di SJS. Mereka patut diperhitungkan dalam persaingan karena kualitas yang handal.
Selain itu, IMM juga ikut andil dalam member kontribusi terhadap kemajuan SJS. Sebut saja Khairil Akbar yang mencoba mendongkrak Akademik agar lebih responsive terhadap kelambanan kinerja pihak Jurusan SJS. Atau Akmal yang kini merupakan Jurnalis yang senantiasa member informasi di dunia maya (tentunya di Grup SJS). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah saya pikir merupakan Organisasi luar yang jarang terdengar dan bahkan tak memiliki kader di Jurusan lain, tapi SJS telah menitipkan kadernya untuk ditempah di IMM demi keberlangsungan perjuangan Muhammad Saw. Mahasiswa SJS juga ada di di FPI, DDII dan organisasi lainnya. Nah, jika organisasi ini bergerak di bidang dakwah dan penguatan SDM yang berujung pada pertikaian Politik, maka pada bagian berikutnya saya akan mengajak teman untuk mengintip pergerakan SJS di dunia yang berbeda.
Kedua, Mahasiswa SJS juga memiliki kader yang unik. Pergerakan mereka bukan dengan suara-suara yang bertebar di jalanan, mereka tak bermain dalam perebutan kursi, tapi cukup member pesan positif terhadap Masyarakat. Sebut saja Khaidir yang  ahli di bidang seni, pantonim yang dimainkannya dengan beberapa rekan ternyata lebih besar efeknya dalam penggalangan dana Banjir Tangse ketika itu. Untuk di dunia seni, kita juga akan terperangah dan terhenyak jika mendengar lantunan merdu dari Saudara Irham. Juara MTQ ini juga Mahasiswa SJS yang telah mengukir berbagai prestasi. Di dunia olah raga, SJS juga punya bibit unggul seperti Abdul Khalid yang merupakan Atlit Nasional.
Lalu, jika demikian kondisi SJS, mengapa masih terkalahkan dengan Jurusan lain? Untuk keseluruhan saya harus mengakuinya, tapi secara person, Mahasiswa SJS tentu menguasai prestasi yang ada. Walau tidak juara 1, bukankah Mahasiswa ketika lomba debat meraih no 2 dan 3? Di Bemaf, Bukankah Mahsiswa SJS memiliki peran yang luar biasa? Bukankah Saidi merupakan ketua MPMF sekarang ini? Atau jika ingin melihat lebih tinggi, bukankah Fakhruddin menduduki kursi Menteri di BEM IAIN Ar-Raniry?
Ketiga, jika contoh-contoh di atas masih memiliki keterkaitan dengan dunia pendidikan, maka kali ini Mahasiswa SJS ternyata telah ada yang terjun di dunia praktis. Ada sebagai pengusaha, karyawan di kantor bahkan sebagai tokoh di Masyarakat. Yulizar saya pikir  layak menjadi sampel tokoh masyarakat. Jadi, pergerakan Mahasiswa SJS begitu kaya akan khazanah coraknya. Corak yang berbeda ini menyatu bak pelangi yang indahnya memukau siapa saja. Demikian tulisan ini, Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Wassalam…..

1 komentar:

Ainur Rahmah Quen mengatakan...

mantap bang

Posting Komentar

Please, Give Us Ur Coment's and We Will Be Good Insyaa Allah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls