Kampusku Mulai Tertutup

Oleh: Khairil Akbar (elkhairy)

Kayaknya sejak dulu deh. He he he. Pernah, ketika meraih prestasi di tingkat Sumatera Rektor menjanjikan Beasiswa prestasi kepada 3 orang Mahasiswa Fakultas Syari'ah. Masalahnya adalah; 1. Beasiswa yang direncanakan itu adalah beasiswa BI di mana orang yang akan mendapat beasiswa akan digeser nama mereka dan diganti dengan 3 nama Mahasiswa tersebut. 2. Beasiswa yang dijanjikan ternyata juga mesti mengikuti prosedure seperti Mahasiswa lain mendapatkannya. Jika demikian, tidak perlu meraih prestasi, IPK Mahasiswa ini melebihi 3,7 dan itu sudah melebih dari standart IPK yang diminta. 3. Beasiswa BI tidak jadi mereka ambil karena menurut mereka beasiswa itu sama saja bukan karena prestasi mereka, bahkan salah seorang dari mereka dilarang mengambil beasiswa tersebut karena menyertakan surat miskin (karena orang tuanya tergolong mampu). Alhasil, beasiswa itu nihil dan mereka hanya mengisab jari sambil mengelus dada. Shabar. Ckckckckc.

Siapa yang tahu bahwa dari sekian banyak Mahasiswa Fakultas Syari'ah dipilih begitu saja, tanpa melalui proses seleksi, ntah seperti apa kriteria yang tepat, merekapun mendapat dana transportasi, konsumsi dsb sebesar Rp 4.000.000,-. Bukan Mahasiswanya yang salah, tapi pihak fakultaslah atau bahkan kampus yang kurang transparan dan tidak partisipatif. Sehingga sekiranya ada Mahasiswa yang memiliki minat tinggi, potensi yang besar dan memang sangat membutuhkan tentu akan kecil hatinya mendengar hal ini. Mungkin hak preogratif kali ya. Ho ho ho.

Ada lagi ni, kenal nggak sama Gubernur kita? Sudah undur diri bukan? Tapi, hari ini, sebagai Gubernur (red: karena masih merasa Gubernur) beliau berangkat ke Bandung untuk mengikuuti acara yang dibuat oleh FORMASI. Semacam Kongres gitulah. Secara otomatis, mereka dikasih uang jalan yang jumlah bukan 1-2 juta, bahkan sampai 6 juta. Dari Fakultas Syari'ah ada 4 orang yang berangkat. 2 menggunakan uang IAIN dan 2 orang lagi menggunakan uang pribadi katanya. Berkisar jam 13.45 tadi siang LION Air menerbangkan mereka ke Jakarta dan kemudian menuju ke Bandung. Gila bener. Semoga mereka membawa hasil ya. Ha ha ha ha.

Di luar sana, banyak juga kegiatan yang dibuat oleh berbagai lembaga, baik lembaga pemerintahan maupun NGO/LSM/Ormas yang pesertanya diminta melalui pihak fakultas. Fakta lapangan yang terjadi adalah, peserta yang dikirim kiranya kurang representatif bahkan dari kajian keilmuan yang ditekuninya tidak memiliki sinkronitas sama sekali. Inilah kampusku. Anda juga diminta untuk membayar uang kegiatan Mahasiswa bukan disemester ini? Ada kegiatan apa sih yang dibuat oleh BEMAF atau yang lebih tinggi yaitu BEM? coba kali-kalikan uang yang kalian kasih dengan kegiatan yang ada. Malu woi, malu.

Banyak sebenarnya yang ingin ku tulis, tapi, ya gitu deh. Ha ha ha . . . . Yang gak suka boleh dihapus.